Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan makhluk hidup yang didasarkan pada persamaan sifat (ciri-ciri) yang dimiliki.
- Ilmu yang mempelajari klasifikasi adalah ilmu taksonomi.
- Metode penamaan obyek studi dalam klasifikasi disebut nomenclature.
1. Tahap-tahap Klasifikasi
- Identifikasi
- Identifikasi makhluk hidup yang memiliki persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang lain baik morfologi, anatomi, fisiologi maupun kromosomnya.
- Pemberian nama
- Dilakukan setelah terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan nama, dilakukan penyusunan klasifikasi.
- Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasifikasi yang mengemukakan bahwa unit dasar dalam klasifikasi adalah spesies.
- Penamaan spesies dilakukan Linnaeus menggunakan tata nama ganda (binomial nomenclature) sesuai dengan kode internasional yang benar.
- Nama bagian depan menunjukkan genus, sedangkan nama bagian belakang sebagai penunjuk spesies. Terkadang terdapat penamaan dengan tiga kata. Kata ketiga tersebut dapat berarti menunjukkan varietas. Contoh: Oryza sativa var. IR64.
Contoh penamaan:
Hibiscus rosasinensis L
Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies, sedangkan huruf L dibelakang nama spesies menunjukkan nama penemu.
2. Urutan Takson dalam Klasifikasi
Klasifikasi hewan:
Domain (daerah)
Kindom (kerajaan)
Phylum (filum)
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
Klasifikasi tumbuhan:
Domain (daerah)
Regnum (kerajaan)
Divisio (divisi)
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
3. Sistem Klasifikasi
- Klasifikasi natural (alam): didasarkan pada persamaan morfologi, fisiologi, dan anatomi yang dimiliki secara alami oleh makhluk hidup. Contoh: hewan berkaki empat adalah sapi, kambing, harimau.
- Klasifikasi artifisial (buatan): didasarkan pada satu atau dua ciri morfologi yang mudah dilihat dari suatu makhluk hidup. Contoh: pada klasifikasi tumbuhan terdiri atas herba, pohon, semak.
- Klasifikasi filogenik: didasarkan pada hubungan kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lain dan juga didasarkan pada sejarah evolusi (perkembangan) makhluk hidup tersebut. Contoh: hubungan kekerabatan gorila lebih dekat dengan orangutan daripada dengan manusia sehingga gorila digolongkan dalam satu golongan dengan orangutan sebagai hewan mamalia.
4. Perkembangan Sistem Klasifikasi
- Sistem 2 kingdom oleh Aristoteles sampai pertengahan tahun 1800). Organisme dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu Plantae dan Animalia.
- Sistem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)). Pembagian ini berdasarkan cara makhluk memperoleh nutrien.
- Plantae (fotosintesis)
- Protista (sebagai deterotrof/mengurai dan menyerap)
- Animalia (sebagai organisme heterotrof yang menelan makanan dalam bentuk padat.
- Sistem 4 kingdom (oleh E. Chatton (1937))
- Eukariota➡ Plantae, Animalia
- Prokariota➡ Monera, Protista
Monera (bakteri dan ganggang hijau biru), Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi (jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta, dan Spermatophyta) dan Animalia.
5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999-2002))
Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia, dan Plantae.
Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup dikelompokkan ke dalam 3 domain yaitu sebagai berikut.
- Domain Bakteria; terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.
- Domain Arkhaea; terdiri atas satu dunia yaitu dunia Arkhaea.
- Domain Eukaria; terdiri dari empat dunia yaitu dunia Animalia, Plantae, Fungi, dan Protista.
Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak manfaat, di antaranya :
- Memudahkan untuk mengenal makhluk hidup.
- Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup.
- Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antara makhluk hidup.
0 Comments